Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) kembali mengadakan diskusi rutin bertajuk Tukar Tutur Sastra edisi ke-14 pada Sabtu, 22 Maret 2025. Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube HISKI serta Tribun Network.

Diskusi yang digelar dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB ini menghadirkan tiga narasumber dari wilayah Jawa Timur, yaitu Jember, Malang, dan Probolinggo. Ketiga narasumber ini membahas berbagai topik terkait sastra dan budaya yang berkembang di daerah masing-masing. Acara ini dipandu oleh Dr. Endah Imawati, M.Pd., dengan narasumber utama terdiri dari Ahmad Sahidah, M.Ed., Ph.D. (Universitas Nurul Jadid Probolinggo), Prof. Dr. Sugiarti, M.Si. (HISKI Komisariat Malang), dan Dr. Fitri Amilia, M.Pd. (HISKI Jember).
Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Sekretaris Jenderal 1 HISKI Pusat, Dr. Pujiharto, M.Hum., yang menegaskan bahwa diskusi ini menjadi bukti komitmen HISKI dalam menghadirkan wacana-wacana terbaru di bidang sastra. Ia juga menyoroti bagaimana HISKI terus berperan dalam pengembangan kajian sastra yang bersifat multidisipliner dan interdisipliner.

Dalam sesi pemaparan, Ahmad Sahidah membahas tema “Filsafat Sejarah dan Bahasa dalam Novel Laut Bercerita: Sebuah Kajian Hermeneutika”. Ia mengupas bagaimana novel tersebut tidak hanya menyajikan kisah fiksi, tetapi juga mengandung unsur psikologi, sejarah, serta refleksi sosial yang kompleks. Menurutnya, interpretasi pembaca turut membentuk makna teks, terutama dalam konteks perlawanan terhadap kekuasaan yang represif.

Sesi berikutnya menampilkan Prof. Dr. Sugiarti yang membahas perspektif gender dalam cerita rakyat dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ia mengungkap bahwa sebagian besar cerita rakyat masih merepresentasikan laki-laki sebagai figur dominan di ruang publik, sementara peran perempuan cenderung terbatas. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya rekonstruksi cerita rakyat agar lebih seimbang dalam merepresentasikan gender, terutama dalam konteks literasi sastra bagi anak-anak dan remaja.

Sesi terakhir diisi oleh Dr. Fitri Amilia dengan topik “Revitalisasi Sastra Melalui Pembelajaran”. Ia menyoroti pentingnya pendidikan sastra dalam membentuk karakter bangsa, dengan menekankan bahwa karya sastra tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media pembelajaran yang mendidik secara intelektual dan emosional. Ia juga mengajak para pendidik untuk mengembangkan metode pengajaran sastra yang lebih inovatif agar lebih relevan dengan perkembangan zaman.
Setelah pemaparan, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang melibatkan peserta dan narasumber. Webinar ini diikuti oleh 226 peserta dan tayangan ulangnya telah ditonton lebih dari 200 kali di kanal YouTube HISKI serta Tribun Jatim.
Sebagai bagian dari program rutin HISKI, Tukar Tutur Sastra tahun ini mengalami perubahan jadwal. Jika sebelumnya digelar setiap bulan, pada tahun 2025 acara ini akan diadakan setiap dua bulan sekali. Dengan menghadirkan topik yang semakin beragam, HISKI berharap diskusi ini dapat terus menjadi wadah bagi akademisi dan pecinta sastra untuk mendalami berbagai aspek dalam bidang kesusastraan.